Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KISAH DOA ANAK YANG MENYELAMATKAN ORANG TUANYA DI ALAM KUBUR



Kisah ini dikutip dalam kitab I’anatutthalibin jilid 2 halaman 143 yang dikarang oleh Syaikh Sayyid Abi Bakri Syatha. Beliau mengutip hadist Rasulullah SAW dan pendapat para ulama yang membahas pentingnya ziarah dan mengirim doa untuk orang yang sudah meninggal dunia.

Suatu hari seorang alim bermimpi bertemu dengan para ahli kubur. Dalam mimpinya ia melihat para ahli kubur sedang berebut dan memungut semacam “bingkisan” yang berserakan.

Tak lama kemudian ia melihat ada satu orang yang sedang duduk santai dan tidak tergiur sama sekali  untuk ikut berebutan mengambil “bingkisan” berharga tersebut. Orang alim ini merasa penasaran dan mendekatinya. "Mengapa anda diam saja tidak seperti mereka mengambil barang-barang itu?" tanya orang alim kepada orang tersebut.

Mendapat pertanyaan itu, ia langsung menjawab bahwa mereka yang sedang sibuk berebutan itu sedang mengambil 'paket kiriman' dari umat Islam yang mendoakan ahli kubur berupa bacaan Al-Qur'an, sedekah dan doa. "Saya sendiri tidak butuh 'bingkisan' itu sebab saya sudah punya semuanya," jawab laki-laki itu dengan mantap dan bangga.

"Dari mana Anda bisa mendapatkannya?" tanya orang alim itu tambah penasaran.

"Saya punya anak yang berjualan kue di pasar “X”, setiap hari dia selalu mengirim bacaan Al-Qur'an dan doa kepadaku," jawabnya.

Tidak lama kemudian, orang alim ini terbangun dari tidurnya dan semua yang terjadi dalam mimpinya itu sangat jelas teringat hingga akhirnya ia memutuskan untuk mengunjungi pasar “X” dan mencari seseorang yang menjual kue.

Berangkatlah orang alim ini menuju pasar “X” dan tidak perlu waktu lama untuk menemukan penjual kue di sana. Firasat orang alim ini semakin kuat ketika melihat mulut penjual kue ini tidak henti-hentinya bergerak seperti sedang membaca sesuatu.

"Saya melihat mulut Anda dari tadi tidak berhenti bergerak, kalau boleh tahu apa yang sedang anda baca?" tanya orang alim itu.

"Oh, saya sedang membaca Al-Qur'an dan kuniatkan khusus untuk orang tuaku yang sudah meninggal," jawabnya.

Jawaban itu cukup memuaskan orang alim tersebut sebab apa yang disampaikan penjual kue itu ternyata memiliki hubungan dengan mimpi yang dialaminya kemarin. Beberapa waktu kemudian, orang alim ini kembali bermimpi sebagaimana sebelumnya, namun ada sesuatu yang berbeda. Ia melihat orang yang dulu hanya duduk manis, sekarang juga ikut berebutan dan memungut 'bingkisan' dengan para ahli kubur lainnya.

Orang alim tersebut tak sempat berinteraksi, sebab orang itu terlihat begitu sibuk. Ketika sudah bangun dari tidurnya, orang alim ini sedikit kebingungan hingga akhirnya ia memutuskan untuk kembali menemui sang penjual kue di pasar. Namun saat sampai di pasar, orang alim tersebut tidak dapat menemukan penjual kue itu sebab menurut informasi yang didapat, penjual kue yang selalu membasahi bibirnya dengan bacaan Al-Qur'an ternyata sudah meninggal dunia.

Akhirnya orang alim tersebut pun menyimpulkan bahwa orang yang di dalam mimpi pertama yang hanya duduk manis dan di dalam mimpi kedua sibuk berebut 'bingkisan' itu ternyata sudah tidak lagi mendapat kiriman doa dari anaknya. Dzikir yang berisi doa dan bacaan ayat suci Al-Quran atau juga sedekah yang dilakukan orang hidup kemudian 'dikirimkan' untuk orang yang sudah meninggal dunia sesungguhnya bisa sampai dan memberi manfaat bagi ahli kubur.

Posting Komentar untuk "KISAH DOA ANAK YANG MENYELAMATKAN ORANG TUANYA DI ALAM KUBUR"