Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

BELAJAR DARI RENAISSANCE (KEBANGKITAN EROPA)


 

Di era modern ini, bangsa apa yang paling maju? Spontan kita akan menjawab bangsa Eropa. Kalian tau istilah revolusi Industry 4.0 ? Dari seluruh belahan dunia kita sudah menganut industry 4.0. Maksudnya, era dimana cara kerja berpindah atau berubah dari cara kerja yang konvensional menjadi modern, dengan pendekatan digital. Maka barang siapa yang tidak bersahabat dan menentang teknologi akan tergilas oleh perkembangan zaman. Siapa pencetus istilah tersebut? Ya. Bangsa Eropa tepatnya di Jerman hingga diikuti oleh negara-negara di belahan dunia lainnya.


Dari literatur-literatur yang telah kita baca, kita meyakini bahwa dahulu bangsa yang paling maju adalah adalah bangsa arab. Bahkan bahasa dunia pada saat itu adalah bahasa arab secara global. Pada masa kejayaan islam yang berkisar tahun 750 -1258 M berdiri kerajaan besar seperti Dinasti Umayyah, Abbasiyah, Andalusia, dan Ayyubiyah yang menguasai hampir separuh dunia. Ilmuwan dan intelektual islam banyak lahir di zaman tersebut yang tak mungkin disebutkan satu persatu. Banyak Sarjana barat yang lahir dari Universitas islam. Bahkan Universitas Cordoba Andalusia menjadi tujuan utama orang-orang barat yang ingin mendalami ilmu pengetahuan.


Pertanyaannya, bagaimana kondisi Eropa kala itu? Mereka sedang memasuki “Abad Kegelapan” atau Dark Age - Orang-orang Eropa lebih suka menyebutnya “Abad Pertengahan” -  dikarenakan banyak yang berpendapat bahwa periode ini hanya memberikan sedikit kemajuan ilmu pengetahuan dan budaya. Aspek masyarakat dan budaya Romawi dan Yunani yang buruk juga sangat menjadi sorotan, contohnya pertempuran gladiator dan perbudakan.Adanya kekuasaan agama yang bersifat absolut dari Gereja juga menjadi faktor menurunnya kualitas bangsa Eropa pada masa itu. Pastor atau pendeta menjadi pengatur roda pemerintahan. Banyak ilmuwan barat yang mati terbunuh pada masa ini akibat bertentangan dengan para pendeta atau tokoh agama. Kondisi tersebut menyebabkan sejumlah penyimpangan dan peristiwa sejarah yang kelam, seperti; keterbelakangan ilmu pengetahuan, maraknya mitos dan tahayul, inkuisisi, dan sebagainya.


Pada masa itu berkembang sistem feodalisme atau sistem sosial yang memberikan kekuasaan yang besar kepada golongan bangsawan dengan pertanian sebagai  pusat kehidupan. Masyarakat hidup dalam berbagai kelompok, yakni bangsawan sebagai tuan tanah, orang bebas yang menjadi golongan ksatria pengabdi bangsawan, dan petani yang hidup memprihatinkan dan bergantung pada bangsawan.


Semenjak bangsa Mongol meruntuhkan Dinasti Abbasiyah serta Raja Ferdinand dan Ratu Issabella meruntuhkan kerajaan Andalusia, umat islam mengalami kemunduran yang sangat drastis. Kerajaan besar islam dihapuskan dari muka bumi. Sejak itulah muncul zaman renaissance.


Renaissance secara harfiah berarti terlahir Kembali. Renaissance merupakan sebuah periode yang menandakan kelahiran kembali peradaban dan kebudayaan di Eropa yang sebelumnya mengalami masa suram. Pada awalnya sebelum gerakan ini menyebar, bangsa Eropa masih beranggapan bahwa apa yang dikatakan pemuka agama dan kitab adalah benar dan tak tertentang. Tetapi saat gerakan ini menyebar, mereka mulai berpikir secara rasional, humanis, dan tidak ingin lagi berurusan dengan intervensi gereja. Dengan adanya renaissance ini para pemikir di Eropa mencoba meletakkan posisi mereka sebagai manusia yang bebas menentukan pilihannya. Bukan bagian dari suatu kelompok, karena itu sikap individualis juga berkembang pada zaman ini.


Gerakan renaissance ini pertama lahir di Italia pada abad ke 14 kemudian menyebar ke seluruh Eropa. Hal ini disebabkan karena kota-kota di Italia banyak yang menjadi kota perdagangan yang kaya. Sehingga, mereka mampu membiayai para pemikir dan seniman untuk menemukan pemikiran-pemikiran baru. Selain itu peninggalan Romawi dan Yunani mudah dijumpai di Italia. Kemudian perdagangan yang terjalin dengan kerajaan Ottoman yang notabenenya adalah kerajaan muslim, dan saat itu sedang mengalami masa jaya dan dijadikan sebagai pusat pendidikan terkenal pada zaman itu, maka Italia mempunyai modal untuk melakukan gerakan seperti ini.


Nah, bisa kita lihat sendiri, kan? Efek dari gerakan Renaissance di era modern ini. Bagaimana kesungguhan orang eropa melakukan perubahan hidup lebih baik setelah melihat lawannya – umat islam – mengalami kemunduran sehingga mereka menjadi bangsa yang paling maju ketimbang bangsa yang lain. Kita umat islam hanya dapat mengenang pengalaman indah dahulu tanpa bisa mewujudkannya kembali.


Kita bisa menanamkan jiwa Renaissance dalam diri kita untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik. Dari pendosa menjadi orang bertaubat, dari ahli maksiat menjadi ahli ibadat. Supaya efek Renaissance diri kita bermanfaat bagi yang lainnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan, kan? Umat islam ke depan bisa kembali lagi ke masa kejayaannya suatu hari nanti. Entah kapan.


وَاَحْسِنُوْا ۛ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ


“Dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat baik” (Al-Baqarah : 195)

Posting Komentar untuk "BELAJAR DARI RENAISSANCE (KEBANGKITAN EROPA)"