Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RENOVASI JIWA MELALUI KISAH ORANG SHALIH

 


Kita sebagaimana manusia pada umumnya membutuhkan oase kalam mutiara hikmah untuk membentuk karakter menjadi lebih baik. Manusia perlu ditempa layaknya besi supaya bisa lebih berguna bagi sesama manusia lainnya. Maka salah satu cara untuk membenahi diri adalah dengan sering melihat konten dakwah atau membaca tulisan-tulisan penggugah jiwa.

Di zaman serba digital ini, kita sangat mudah untuk menemukan konten dakwah yang tersebar. tinggal ketik judulnya, dan KLIK! Langsung tersedia. Kita hanya tinggal memilih mana yang  hendak dinikmati.

Banyak kita lihat para pendakwah, Ulama, ustadz, atau siapapun itu yang memberikan kalam nasehat dengan metode yang berbeda-beda.Tentu hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para jamaah atau netizen yang mendengarkan. Di  antaranya, ada salah satu metode dakwah yang bisa menggerakkan hati kita untuk berubah menjadi lebih baik, yaitu dengan menceritakan kisah orang-orang shalih.

Mungkin sebagian dari kita ada yang langsung berubah jadi lebih baik di saat diberikan nasehat yang bersifat baku atau formal seperti anjuran salah satu isi dakwah "jangan berbuat maksiat karena berdosa!" Tidak menutup kemungkinan bahwa ada juga segelintir orang yang tidak mempan dengan metode dakwah seperti ini mungkin karena kurang meresap dalam relung jiwa. 

Oleh karena itu, mungkin jika metode dakwah semacam ini diiringi dengan kisah pengalaman orang shalih bisa memberikan kesan yang berbeda bagi para pendengar. Mereka akan merasakan semacam "physical touch" sehingga para pendengar tergerak untuk meresapi dan mengamalkan isi dakwah

Orang yang membaca atau mendengar kisah orang shalih akan merasakan sugesti disebabkan pengalaman atau kisah tersebut pernah dirasakan oleh mereka secara langsung. Dengan demikian, kita Insya Allah akan merasa tersentuh dan tergerak untuk menirunya. Maka, saat mereka mampu berbuat demikian, mengapa kita tidak bisa semampu kita? demikian batin kita berbicara.

Sebagai contoh, jika kita merasakan kurang semangat dalam belajar, maka kita bisa mengingat Imam Zakariya Al-Anshari yang memakan kulit semangat sebagai pengganjal perut di saat belajar. Atau seperti Imam Ibnu Hajar Al-Haitami yang tidak pernah memakan daging selama 4 tahun saat belajar di Al-Azhar Mesir akibat tidak mempunyai biaya.

Itu hanya sedikit contoh dari sekian banyaknya kisah orang hebat terdahulu yang bisa menjadi pembangkit semangat kita dalam membangun jiwa dan karakter lebih baik lagi sambil mengutip pernyataan salah satu ulama besar Tasawuf yang bernama Imam Junaid Al-Baghdadi "Kisah-kisah adalah laksana tentara Allah yang dengannya akan menguatkan tubuh para hamba yang berjalan menuju Allah"

Posting Komentar untuk "RENOVASI JIWA MELALUI KISAH ORANG SHALIH"