AMALAN BID'AH SAHABAT NABI YANG DISETUJUI OLEH RASULULLAH
Suatu hari saat Rasulullah dan sahabatnya
melaksanakan sedang Shalat Jamaah, terdengar satu bacaan yang berbeda dari
biasanya, bukan seperti yang diajarkan Rasulullah SAW “Rabbana lakal hamdu
hamdan katsiran thayyiban mubarakan fih”
Selesai Shalat, Rasulullah langsung menyanyakan
siapa yang mengucapkan lafal seperti itu saat shalat, para sahabat terdiam dan
khawatir ditegur atas kelakuannya.
“saya melihat dua belas malaikat berebut
ingin mencatat kebaikan kebaikan tersebut” kata Rasulullah
Setelah itu seseorang mengakui bahwa dialah
yang mengucapkan lafal tersebut saat I’tidal dalam shalat
Kisah tersebut, menjadi indikasi bahwa
tidak semua yang tidak diajarkan oleh Rasulullah SAW itu buruk. Bahkan
disetujui langsung oleh Rasulullah SAW.
Kisah dari sahabat lain, di sebuah pelosok
perkampungan di Madinah, saat imamnya mendirikan jamaah selalu membaca surah
Al-Ikhlas di setiap rakaatnya. Para sahabat pun mengadu kepada Rasulullah
mengenai kelakuan imam tersebut yang bernama Kultsum bin Ahkam
Rasulullah memastikannya dengan menanyakan
kepada sahabat yang menjadi imam tersebut apakah benar di setiap rakaat
shalatnya selalu membaca surah Al-Ikhlas. Kultsum bin Ahkam yang menjadi imam
tersebut membenarkannya.
“kabarkan kepada Kultsum bahwa Allah
subhanahu wa ta’ala mencintai dirinya karena kebiasaannya dalam shalat itu!”
Jawab Rasulullah SAW
Hal ini disampaikan langsung dari Jibril kepada
Rasulullah bahwa Allah SWT menyukai orang tersebut karena kesukaannya kepada
surah Al-Ikhlas.
Berbeda dari kedua kisah di atas, suatu
hari Rasulullah mendengar suara langkah kaki salah satu sahabatnya Bilal bin
Rabah di surga. Hal ini membuat Rasulullah ingin langsung bertemu Bilal hal apa
yang diamalkannya selama ini ““Hai Bilal, katakanlah amal yang
sangat kau pentingkan selama memeluk Islam karena aku mendengar bunyi sandalmu
di hadapanku di surga.”
Bilal menjawab “Tidak ada satu pun amal yang
lebih saya utamakan daripada mengerjakan wudhu baik ketika malam maupun siang.
Kemudian saya mengerjakan sholat setelah wudhu semampu saya.”
Akhirnya, dua rakaat setelah wudhu menjadi
salah satu syariat yang disunnahkan yang mana sebelumnya Nabi SAW tidak pernah
mengajarkannya.
Kisah di atas menjadi indikasi bahwa tidak semua yang tidak diajarkan oleh Rasulullah itu sesat selama perbuatan itu baik dan tidak melenceng dari syariat.
Posting Komentar untuk "AMALAN BID'AH SAHABAT NABI YANG DISETUJUI OLEH RASULULLAH"