Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KISAH PEMUDA YANG SELAMAT DARI HUKUMAN MATI KARENA BERKAH MAULID NABI

 


Kisah ini disebutkan oleh Syekh Sayyid Bakri Syatha (w.1310 H) dalam kitabnya I'anatut Thalibin. Kisah ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kepada kita untuk selalu mengagungkan Maulid Nabi Muhammad Saw. khususnya di bulan Rabiul Awal.

Alkisah, di negeri Syam, hiduplah seorang pemuda yang rupawan pada masa khalifah Abdul Malik ibn Marwan dari dinasti Umayyah. Suatu hari pemuda tersebut sedang bermain-main dengan menaiki kudanya. Tiada angin tiada hujan, tiba-tiba kudanya berlari sangat kencang saat ia masih berada dipunggung kudanya sampai dibawanya ke sebuah jalan buntu di Kota Syam. Ia tidak mampu untuk mengendalikan kudanya sehingga kudanya pun berada di jalan menuju pintu istana sang khalifah. 

Lalu kudanya secara tiba-tiba berpapasan dengan putra khalifah Abdul Malik. Ia tidak mampu turun dan menghindari kecelakaan dari kuda tersebut hingga akhirnya putra sang khalifah tertabrak dan meninggal dunia. Kejadian ini pun terdengar oleh sang khalifah. Beliau meminta untuk menghadirkan pemuda penunggang kuda itu. Mendengar titah itu, Ia pun sangat cemas dan merasa bersalah. Setiap detik terasa seperti langkah malaikat maut mendekati pemuda itu. Ketika ia merasa nasibnya berada di ujung tanduk, tiba-tiba dalam benaknya dia mengatakan "Bila Allah menyelamatkanku dari peristiwa ini, aku akan membuat acara yang besar untuk merayakan maulid Nabi Muhammad saw di acara itu." 

Ketika pemuda itu hadir di hadapan sang khalifah, sang khalifah pun memandanginya kemudian beliau malah tertawa setelah sebelumnya menahan amarah.  Sang khalifah bertanya heran "Hai pemuda, apakah engkau pandai menyihir?."  

"Tidak, demi Allah wahai Amirul Mu'minin.", jawab pemuda itu sambil keheranan pula.

Kemudian sang khalifah berkata: "Engkau aku maafkan, tetapi katakan kepadaku apa yang telah engkau ucapkan?"  

Ia pun menjawab: "Aku berkata ‘Bila Allah menyelamatkanku dari kecelakan jiwa ini aku akan membuat walimah maulid Nabi saw."  

Sang khalifah berkata: "Sungguh aku telah memaafkanmu dan ambilah ini 100 dinar untuk merayakan maulid Nabi. Dan engkau terbebaskan dari dam (denda) pembunuhan anakku." 

Pemuda itu kaget dan terharu karena harapannya terkabul. Dia pun keluar dengan membawa 100 dinar dan terbebaskan dari qisas (hukuman) sebab berkah merayakan maulid Nabi Muhammad saw.

Semoga kisah di atas dapat menjadi motivasi untuk selalu membaca maulid Nabi Muhammad saw di setiap waktu.


Posting Komentar untuk "KISAH PEMUDA YANG SELAMAT DARI HUKUMAN MATI KARENA BERKAH MAULID NABI"