Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MELATIH JIWA UNTUK MENGIKUTI BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW




            Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam yang telah memberikan kepada kita ribuan Nikmat dan kasih sayang yang tak terhingga. Maka dengan izin-Nya saya memulai sebuah karya, padahal saya bukan seorang penulis, tapi masih merintis dalam menyusun kata-kata. Alhamdulillah, semoga kita senantiasa dalam curahan Rahmat dan kasih sayang-Nya. Sholawat beserta salam sama sama kita sanjung sajikan kepada sosok manusia agung, manusia sempurna yang begitu dicintai oleh Allah Swt yaitu Baginda Nabi Muhammad Saw. Beliau yang tiada henti-hentinya memikirkan keadaan Ummat, beliau adalah Rahmatan Lil alamin, karena beliaulah kaum perempuan diangkat derajat. MasyaaAllah..

 

            Baiklah temen-temen, pada kesempatan ini izinkan saya untuk sedikit mengurai tentang kekasih, mari kita kembali ke judul semula, bercerita tentang ittiba' ( Mengikuti ) tentu hal ini tidak jauh dari yang nama nya cinta. Kenapa? Karena cenderung ketika kita mencintai sesuatu tidak cukup hanya dengan kata-kata saja, tanpa ada pembuktian, tanpa ada pengorbanan, cinta itu dianggap palsu. Maka sangat lah pantas bagi siapapun yang mengaku cinta untuk mengikuti sosok yang ia cintaa..

            Indaaahh.. sungguh indah bukan? Sebagaimana yang sering kita lihat akhlaknya mereka para kekasih Allah baik secara nyata maupun lewat sosial media, seperti Alhabib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz, Alhabib Ali Zainal Abidin Aljufry, Alhabib Musa kadzim bin Ja'far Assegaf, Abuya Abdullah Baharun, dan lain sebagainya yang tidak mungkin kita sebutkan satu-persatu nama nya
.

 

            Akan tetapi inilah merekaa, para Ulama besar, Ahlul bait Rasulullah yang berasal dari kota Tarim Hadramaut Yaman, tentu tidak asing bukan? Walaupun kita belum pernah menginjakkan kaki di sana, namun kerinduan, keinginan, sudah tertanam didalam jiwa kita, siapa yang tidak? Tarim adalah kota mulia yang didalamnya terdapat makam seribu wali yang disebut pemakaman zanbal, dari sanalah lahir para Aulia illaah, para Sa'adah ba'lawiyah, para wanita shalehah, dan yang pasti mereka semua menempuh jalan yang sudah diajarkan/ditempuh oleh para shalafuna shalih (Orang-orang Sholeh terdahulu) dengan 100% murni mengikuti Baginda Nabi Muhammad Saw. Sekarang tugas kita pula untuk mengikuti mereka agar selamat di dunia maupun di Akhirat, karena "Anta man Ahbabta" Kata Rasul Saw, Kamu akan bersama dengan orang-orang yang kamu cintai.

 

            Maka siapa yang menjadi panutan kita hari ini? Siapa yang menjadi teladan kita hari ini? Demikian nanti di Yaumil Akhirah, kalo kita cinta sama orang-orang kafir, artis Korea dan lain sebagainya nya maka bersiap-siaplah kelak akan dikumpulkan bersama mereka, dimana tempat nya mereka? Yaitu di neraka Allah, dengan siksaan yang amat pedih Na'udzubillah tsumma Na'udzubillaah ..

 

            Namun wahai kalian orang-orang yang dimuliakan oleh Allah , ketika panutan kalian adalah orang-orang Sholeh, ketika panutan kalian adalah Baginda Rasul Saw, maka berbahagialah! Kelak kita akan dikumpulkan bersama nya di surga, bersama kekasih yang kita cinta. Maka ikutilah Nabi Muhammad, mulailah dari hal-hal kecil terlebih dahulu, masuk kamar mandi dengan kaki kiri misalnya, makan pakai tangan kanan, menjaga lisan , kemudian minum sambil duduk menggunakan tangan kanan dan lain sebagainya yang kesemua itu harus kalian sertai dengan niat ittiba' , ngikutin Rasul Saw. sunnah yang diatas nya lagi? Bersiwaak , menjaga hati agar selalu dalam keadaan bersih dan banyak lagi yang jika kalian penasaran atau barangkali tidak tau silahkan tanya ke guru-guru terdekat.

 

            Ada banyak hal menarik yang saya lihat dari kehidupan orang-orang Sholeh, salah satunya dari sosok Alhabib Ali Zainal Abidin Al-Jufry sewaktu beliau datang ke Indonesia beberapa Minggu yang lalu, walaupun hanya melihat sekedar lewat sosial media, tapi ternyata itu lebih dari sekedar "hanya" . Keberkahan yang luar biasa, menutrisi hati ini untuk semakin menyelami lautan cinta. Manakala saat beliau ketemu dengan anak kecil, beliau selalu mencium tangan mereka, mengajak berbicara dan bercanda, untuk menyenangkan hati setiap anak kecil, dengan senyuman yang teduh dan penuh ketenangan, tutur katanya yang lembut dan sopan, membuat siapapun yang melihatnya akan terseponaaaaa...eh salah.. terpesona maksudnya.

 

            Inilah akhlaknya sang bagindaa, di lain sisi saya mendengar dari Ustadzah Halimah Alaydrus tentang kisah seorang wanita Sholehah yang bernama Hubabah Maryam Bint Muhammad Alhaddar, beliau adalah sosok wanita yang gemar bershadaqah, yang selalu menyenangkan anak kecil juga, bahkan sering membawa permen atau coklat untuk dibagikan kepada mereka, beliau adalah sosok wanita hebat istri dari Alhabib Zein bin Smith Madinah. Sayangnya.. kini Hubabah telah wafat. Akan tetapi kebaikan nya, Akhlak mulia nya selalu dikenang sepanjang kehidupan didunia ini. Beliau juga pernah datang ke Indonesia bersama suami nya yaitu Alhabib Zein bin Smith, diceritakan suatu hari saat beliau ingin menghadiri sebuah acara Tabligh Akbar di sebuah ponpes daerah Jawa, ada seorang anak kecil yang umurnya sekitaran 9 tahunan gitu, sangat senang dan sangat suka sama Hubabah tidak lain ya karna akhlak itu tadi, sehingga saking suka nya si anak kecil minta duduk bersebelahan samaa Hubabah dalam sebuah mobil menempuh perjalanan menuju ponpes , ketika hampir sampai ketempat tujuan tiba-tiba si anak kecil ini muntah . Dan muntahan nya itu mengotori baju yang Hubabah kenakan, bayangkaann!! Hubabah sedang ditunggu oleh ribuan orang pada masa itu .

 

            Tapi lihat bagaimana seorang wanita Sholehah menanggapi kejadian tersebut, bukannya kesal, Hubabah malah ketawa, dengan lembut beliau berkata "Saya jadi teringat ketika saya masih kecil, sama persiiss kayak kamu naakk!" Jadi, anak kecil tadi langsung tersenyum sambil malu berkata "Hehe maafkan saya Hubabah" , Hubabah menjawab "Gak papa, kamu persis kayak saya, saya waktu kecil dibawain kemana-mana sama Abah dan umi saya dan suka muntah jugaa". Seketika suasana mencadii cair. Begituu luuaaas hatinya, kayaknya yang tumpah itu biar muntahan nya saja, tapi hati anak kecil tersebut jangan Sampei tergores.

 

            Hal sederhana yang saya ceritakan tapi pengaruh nya besar untuk meraih kedekatan dengan sang Baginda, kenapa? Rasulullah juga suka menyenangkan hati anak-anak kecil. Sangat banyak pelajaran yang dapat kita ambil , untuk kita teladani selain menyenangkan anak kecil kita juga harus melatih diri untuk tidak memandang rendah orang lain, tidak merasa bahwa kita lebih baik dari siapapun, dan yang terpenting kita belajar untuk selalu Husnudzan (Berprasangka baik) meskipun sangkaan kita itu benar adanya, namun selalu lah berprasangka baik kepada siapa saja untuk menyelamatkan hati kita, karna hati yang selamat itulah hati yang dipandang oleh Allah dengan pandangan Rahmat dan keridhoan. Subhanallah...

            Yuk bisa yuukk Insya Allah, pelann-pelan. Nanti lama kelamaan akan menjadi sebuah kebiasaan dan ringan untuk dikerjakan . Semoga Allah selalu menjaga kita dari sesuatu yang dapat menjauhkan kita dari sang kekasih.

Ditulis oleh (IG) : bint_jafarbaabud

Posting Komentar untuk "MELATIH JIWA UNTUK MENGIKUTI BAGINDA NABI MUHAMMAD SAW"