MENGAPA DISEBUT HARI ARAFAH? BERIKUT PENDAPAT ULAMA
Kita sama-sama
telah memasuki salah satu hari paling mulia dalam umat islam yaitu hari Arafah.
Hari Arafah dikatakan istimewa karena pada hari itu umat islam yang berhaji
atau tidak dapat “percikan” kemuliaannya. Yang berhaji melaksanakan wukuf dan
yang tidak berhaji dapat melaksanakan puasa arafah dengan kelebihannya yang
luar biasa yaitu dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun akan
datang.
Mengenai penamaan
Arafah, ada banyak ulama yang berpendapat yang berbeda-beda. Sehingga membuat
Imam Fakhruddin Ar-Razi mengambil inisiatif untuk menghimpunkannya, kemudian diuraikan
di dalam kitab mafatihul Ghaib yang menyatakan bahwa ada delapan
pandangan ulama mengenai penamaan hari Arafah. Di antaranya yaitu :
1.PERTEMUAN
NABI ADAM DAN SITI HAWA
Diuraikan bahwa
pada hari itu merupakan peristiwa berjumpanya Nabi Adam dan Siti Hawa. Mereka berdua
dipisahkan setelah mereka diturunkan ke dunia selama 40 tahun. Nabi Adam di
turunkan di India, sedangkan Siti Hawa di Jeddah. Karena perjumpaan inilah disebut
hari Arafah yang bermakna “saling mengetahui” antara satu sama lain.
2. NABI ADAM
MENGETAHUI TATA CARA HAJI
Pada hari yang
sama, malaikat mengajarkan tata cara melaksanakan ibadah haji kepada Nabi Adam.
Saat nabi Adam sudah tau dan memahaminya maka hari itu pula disebut Arafah.
3. NABI IBRAHIM
MENGETAHUI KEBENARAN MIMPINYA
Pada tanggal 9 Zulhijjah,
Nabi Ibrahim mengetahui (Arafah) makna mimpinya untuk menyembelih Nabi Ismail
sebagai pengorbanan yang aneh dan membingungkan itu.
4. NABI
IBRAHIM MENGETAHUI TATA CARA HAJI
Sama seperti Nabi
Adam, pada hari itu pula Nabi Ibrahim mengetahui tata cara Ibadah haji setelah
diajarkan oleh malaikat cara melaksanakannya.
5. NABI
IBRAHIM MENEMUI SITI HAJAR DAN NABI ISMAIL
Setelah beberapa
tahun lamanya Nabi Ibrahim tidak berjumpa dengan Istri dan anaknya, Allah
memberikan kesempatan untuk mempertemukan mereka kembali tepat di hari sembilan
Zulhijjah
6. NABI
IBRAHIM BERMIMPI MENYEMBELIH PUTRANYA
Sebagaimana telah
dijelaskan sebelumnya, Nabi Ibrahim bermimpi menyembelih putranya sehingga
terjadinya penamaan hari Arafah.
7. ORANG HAJI
MENAMAI ARAFAH
Ada yanng
berpandangan bahwa pada hari itu orang-orang yang melaksanakan naik haji ketika
sampai dan berhenti di tanah arafah menyebutnya kata Arafah
8. ORANG
MELAKSANAKAN HAJI DIBERITAHU AMPUNAN DAN RAHMAT HARI ARAFAH
Pada hari
tersebut, Allah memberi tahu (yata’arafu) kabar gembira kepada orang-orang yang
melaksanakan ibadah haji dengan ampunan dan Rahmat.
Selain pandanagan
di atas, ada juga yang berpendapat bahwa Arafah diambil dari kata ‘arafa yang
bermakna harum. Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang yang bertaubat di hari
Arafah berarti ingin melepaskan segala kotoran dosa yang melekat di dalam diri
yang pernah diperbuat, sehingga akan menjadi jiwa yang harum atau jiwa yang
tebebas dari kotoran dosa.
Posting Komentar untuk "MENGAPA DISEBUT HARI ARAFAH? BERIKUT PENDAPAT ULAMA"