MERAWAT MABRUR SETELAH HAJI
Rangkaian ibadah Haji
telah dilaksanakan oleh jamaah yang berasal dari seluruh dunia. Mereka tinggal
menunggu jadwal kembali ke tanah airnya masing-masing.
Sebagian jamaah
haji dari Indonesia sudah kembali ke tanah air mulai dari tanggal 4 Juli 2023. Tentunya
perasaan haru dan bahagia menyelimuti para jamaah yang akan kembali karena akan
bertemu kembali dengan keluarga masing-masing. Namun, ada juga yang diiringi raut
wajah kesedihan karena mereka akan meninggalkan dua tanah paling mulia di muka
bumi, Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah. Jika ada umur panjang,
belum tentu mereka akan mampu kembali ke tanah suci tersebut. Tanah yang selalu
dirindukan umat muslim di seluruh dunia.
Dapat melaksanakan
ibadah haji selama hidup merupakan Anugerah terbesar yang pernah kita alami. Betapa
tidak, sebab kita telah menyempurnakan rukun islam yang kelima. Kita merupakan
salah satu dari milyaran umat muslim di dunia yang dipanggil oleh Allah untuk
melaksanakan ibadah haji. Sungguh kenikmatan yang tiada tara.
Rasulullah bersabda
“barangsiapa yang melaksanakan haji, lalu tidak berkata keji dan tidak
berbuat dosa, niscaya dia pulang seperti hari dilahirkan ibunya” (HR. Bukhari
Muslim)
Dalam hadis lain
dikatakan “ tiada balasan bagi haji mabrur kecuali surga”
Mendapatkan predikat
mabrur setelah haji merupakan dambaan setiap jamaah yang tidak mudah untuk
dicapai dan dipertahankan. Perlu kesadaran diri untuk melestarikannya dalam
menjalankan kegiatan sehari-hari.
Untuk menjaga
kelestarian mabrur dalam ibadah haji, ada beberapa aspek yang harus dijaga. Diantaranya
adalah :
Pertama, aspek
kepribadian. Setiap jamaah sepatutnya terus berupaya untuk menjaga amalan yang
dilakukan di tanah suci. Seperti memiliki akhlak terpuji, selalu memohon ampun
kepada Allah, dan kegiatan positif lainnya lainnya.
Kedua, aspek
ibadah. Jamaah juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadahnya seperti
shalat wajib tepat waktu, menjalankan ibadah sunnah, tilawah Al-quran dan
lain-lain.
Ketiga, aspek
sosial. Hal ini diraih dengan menjalin hubungan baik dengan sesama masyarakat
di tanah air. Menjalankan shalat jamaah, menyantuni anak kaum dhuafa dan anak yatim,
serta kerja bakti merupakan penerapan jamaah dalam menjaga kemabruran haji.
Meraih haji
mabrur bisa digapai dengan khusyuk beribadah selama di tanah suci, namun
menjaga kemabruran haji perlu istiqamah selama seumur hidup. Oleh karena itu, jamaah
harus terus menjaga ketiga aspek di atas secara istiqamah.
Mudah-mudahan
kita semua dapat menjalankan ibadah haji samapi predikat mabrur supaya dapat
menyempurnakan rukun islam yang kelima.
Posting Komentar untuk "MERAWAT MABRUR SETELAH HAJI"