MENGENAL HABIB ALI KWITANG, SALAH SATU ULAMA YANG MENGUSULKAN TANGGAL KEMERDEKAAN RI
Habib Ali bin Abdurrahman Alhabsyi atau Habib Ali
Kwitang merupakan salah satu tokoh ulama yang berpengaruh di abad 20.
Beliau dikenal sebagai perintis majelis Ta’lim di tanah Betawi. Tidak
hanya itu, beliau juga berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan bangsa
Indonesia.
Habib Ali Kwitang lahir di Kampung Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta
Pusat pada 20 Jumadil Ula 1286 H atau 20 April 1870 M. Beliau ini
merupakan putra dari pasangan Habib Abdurrahman dan Nyai Salmah.
Ayahnya adalah seorang ulama dan da'i keturunan
arab Sayyid yang hidup zuhud, sementara ibunya adalah seorang wanita sholehah
puteri seorang ulama Betawi dari kampung
melayu, Jatinegara, Jakarta Timur.
Dalam usia muda, beliau sudah ditinggalkan ayahnya. Sebelum wafat, ayah
beliau Habib Abdurrahman berwasiat agar dirinya disekolahkan di Hadramaut dan
Makkah. Wasiat itu ditunaikan oleh istrinya Nyai Salmah. Habib Ali akhirnya
belajar di dua kota itu.
Habib Ali berangkat ke Hadramaut, Yaman Selatan di usia 11 tahun. Ia
berguru kepada Habib Abdurrahman bin Alwi Al-Alaydrus.
Di Hadramaut, Habib Ali juga belajar kepada guru-guru yang lainnya, di
antaranya Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi, Habib Hasan bin Ahmad
Alaydrus, Habib Zain bin Alwi Ba’Abud, dan yang lainnya.
Setelah di Hadramaut, Habib Ali menuntaskan wasiat sang ayah yakni
belajar di Makkah. Di dua kota ini Habib Ali dikenal sebagai salah satu murid
yang cerdas. Kemampuan menghafalnya sangat tinggi.
Habib Ali belajar di Hadramaut dan Makkah selama 8 tahun. Kemudian pada
tahun 1889 ia kembali ke Tanah Air. Di Indonesia, Habib Ali tetap belajar
kepada ulama-ulama terkemuka, di antaranya Habib Husein bin Muhsin
Al-Attas hingga Habib Usman bin Yahya.
Tidak sedikit jamaah yang mengikuti Majelis Taklim Kwitang yang dipimpin
oleh Habib Ali Kwitang. Majelis tersebut menjadi cikal bakal berdirinya
majelis-majelis lain di Tanah Air yang sampai saat ini bisa ditemukan di
seluruh pelosok daerah.
Selain terkenal dengan kecerdasannya, Habib Ali juga memiliki
kepribadian yang luhur. Dalam dakwahnya, beliau tak pernah mengajarkan
kebencian, fitnah, dan hal negatif lainnya.
Meski seorang ulama besar yang selalu dakwah tentang islam, namun
jiwa-jiwa kebangsaannya sebagai warga negara Indonesia tak pernah padam. Dalam
masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, Habib Ali Kwitang punya andil yang
cukup penting.
Disebutkan bahwa sebelum proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia,
Presiden Soekarno meminta pendapat kepada Habib Ali Kwitang terkait
waktu pelaksanaannya.
Habib Ali menentukan tanggal 17 Agustus 1945 M yang tepat pada
9 Ramadan 1364 H sebagai hari untuk membacakan naskah proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia.
Dalam sumber lain disebutkan bahwa Soekarno juga meminta pendapat kepada
pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari terkait tanggal
proklamasi kemerdekaan. KH Hasyim Asy’ari melakukan musyawarah dengan para
ulama lainnya dan menyarankan agar proklamasi kemerdekaan dilakukan
pada hari Jumat di bulan Ramadan. Jumat adalah sayyidul ayyam (penghulunya
hari) dan Ramadan adalah sayyidus syuhur (penghulunya bulan).
Habib Ali Kwitang wafat pada Ahad, 20 Rajab 1388 H atau 13 Oktober 1968
M. Melihat perannya dalam kemerdekaan Indonesia dinilai layak untuk
menjadi pahlawan kemerdekaan.
PWNU DKI Jakarta pernah mengusulkan Habib Ali Kwitang sebagai pahlawan
kemerdekaan. Namun, usulan tersebut perlu izin dari pihak keluarga.
Posting Komentar untuk "MENGENAL HABIB ALI KWITANG, SALAH SATU ULAMA YANG MENGUSULKAN TANGGAL KEMERDEKAAN RI"